Minggu, 19 Juni 2016

TIPS MEMPERBANYAK TANAMAN BUAH - BUAHAN DENGAN CANGKOK, OKULASI, SUSUK, GRAFTING, DAN TOP WORKING

CARA MEMPERBANYAK TANAMAN

I. PENDAHULUAN

Buah – buahaan banyak di sukai masyarakat secara global karena di samping rasanya enak juga kandungan gizi yang banyak. Berikut ini adalah beberapa cara memperbanyak tanaman Hortikultura. Pada prinsipnya ada 2 cara :
     1.       Generatif / dan Biji
   ü  Cara menanam mudah
   ü  Tanaman lebih kuat
   ü  Lama berbuah
   ü  Tapi bibit yang diperoleh tidak
                 sama dengan induknya

2.       Vegetatif / Cangkok, Okulasi, Sambung Susu,  Grafting, Top Working 
ü Sifat keturunan 100% sama induknya
ü  Berbuah lebih cepat

1.    MENCANGKOK
Prinsip mencangkok adalah melukai cabang tanaman dan kemudian menutupnya dengan media, sehingga dari luka tersebut keluar akar.

Alat dan Bahan Mencangkok
Ø  Poho
Pisau

Ø Kantong plastik
Ø Rafia
Ø Media Right Arrow: Contoh cabang yang sudah di kulitiRight Arrow: Contoh cabang yang sudah di kulitiRight Arrow: Contoh cabang yang sudah di kuliti
Ø Air 

Cara Mencangkok
§  Pilih  cabang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda.
§  Kuliti hingga bersih cabang/ranting tersebut sepanjang 5 – 10 cm
§  Tutup dengan media, kemudian dibungkus dengan plastik, ikat pada kedua ujung.
§  Atau media dimasukin plastik (sabuk Kelapa) dulu lalu dibelah dan diikat pada cabang yang sudah dikuliti tadi terus diikat.
§  Jaga kelembapan tanah agar tidak menyaring.
§  Setelah tumbuh akar baru kita potong

Syarat umum batang bawah
q Perakaran sudah baik dan normal
q Besar kecilnya batang harus sesuai dengan batang atas dan batang bawah kecuali top working
q Sudah beradaptasi dengan lingkungan

Syarat Umum Batang Atas
q Jenis unggul sudah pernah berbuah
q Banyak di sukai konsumen
q Pertumbuhan sehat

 2.    OKULASI
Alat dan Bahan
v  Dua pohon sejenis
v  Pisau tajam
v  Tali 
v  Tunas tanaman

Cara Mengokulasi :
q Siapkan bibit dari biji yang sudah sebesar pensil (umur ± 6 bulan) sebagai batang bawah.
q Jendela okulasi dibuat pada ketinggian 10 – 15 cm dari permukan media.
q Pilih mata entres yang sehat sebagai batang atas.
q Ukuran mata entres yang sudah diambil dibuat lebih kecil dari ukuran jendela okulasi.
q Kemudian mata entres ditempelkan atau dimasukin dalam jendela, diikat rapat dengan menggunakan tali plastik.
q sPeriksa 3 – 4 minggu setelah okulasi.


3.    SAMBUNG SUSUK
Alat dan Bahan
§  Dua pohon sejenis
§  Pisau tajam
§  Tali

Cara Sambung Susuk
§  Siapkan bibit dari biji yang sudah sebesar pensil (± 6 bulan)  sebagai batang bawah.
§  Ikat bibit dari biji tadi ke pohon induk (tidak boleh bergerak)
§  Potong batang bawah tadi  ± 10 – 15 cm dari permukaan media lalu di sayat miring keduanya seperti huruf V terbalik
§  Belah pohon induk yang sudah di tali tadi, kemudian sisipkan batang bawah yang sudah di potong tadi lalu 
   diikat sampai rapat.
§  Setelah umur 40-50 hari bisa dipotong dari induknya.

4.    GRAFTING (Sambung Pucuk)
§  Grafting adalah sebuah istilah untuk penggabungan batang bawah dan atas dari tanaman yang berbeda, sehingga tercapai persenyawaan dan kombinasi dimana persenyawaan dan kombinasi ini akan tumbuh terus menjadi tanaman baru.

v Alat dan Bahan
ü Dua pohon sejenis
ü Pisau tajam
ü Kantong plasik
ü Rafia

Cara Grafting
§  Siapkan bibit dari biji untuk batang bawah.
§  Potong ± 10 – 15 cm dari permukaan media
§  Belah ujungnya ± 2- 3 cm
§  Batang atas dipotong 4 – 5 cm, pangkal di sayat miring kanan dan kiri ± 2-3 cm
§  Lalu pangkal yang sudah disayat tadi diselipkan ke belahan batang bawah. Setelah tepat posisinya lalu diikat.
§  Sambungan di tutup (sungkup) dengan plastik untuk mengurangi kelembapan.

5.    TOP WORKING
Alat dan Bahan
v Dua pohon sejenis (batang bawah besar)
v Graji
v Pisau tajam
v Guting pangkas
v Plastik
v Rafia

Cara Top Working
Ø Siapkan batang bawah ukuran besar.
Ø Potong batang bawah tersebut sesuai ukuran
Ø Siapkan batang atas lalu di sayat miring keduanya pada pangkalnya
Ø Kupas kulit pada batang bawah, lalu selipkan batang atas tadi yang sudah di sayat miring.
Ø Ikat sampai rapat, hati-hati karena mudah lepas.
Ø Lalu di tutup/di sungkup pakai plastik



Sabtu, 18 Juni 2016

PERTANIAN TRADISIONAL, KEPULAUAN ARU BERPELUANG PRODUKSI BERAS ORGANIK

KEPULAUAN ARU BISA PRODUKSI BERAS


Padi adalah makanan pokok Indonesia. Beras yang berasal dari gabah padi yang dikonsumsi di Kepulauan Aru merupakan hasil kerja Petani Penggarap Lahan Sawah dari Pulau Jawa. Dengan hanya menggarap lahan sawah dalam luasan 0,5 - 1 hektar sudah memberikan sumbangan bagi konsumen di seluruh Nusantara.

Sungguh diakui itu, namun padi sejak nenek moyang Kepulauan Aru tidak kala penting dijadikan beras sebagai makanan tambahan selain PAPEDA. Namun hal itu belum ditindak lajuti secara berkelanjutan. Harapan gerasi penerus dapat menindaklanjuti pekerjaan yang mulia itu, namun hingga saat ini masih terabaikan.
Potensi alam di Kepulauan Aru sangat menjanjikan Seluas hektaran lahan pertaniannya. Begitu banyak lahan yang nganggur yang belum termanfaatkan secara intensif dan berkelanjutan.
Berladang / berkebun adalah tradisi pertanian masyarakat yang telah terwariskan secara turun temurun. Masyarakat Kepulauan Aru selain berpenghasilan utama perikanan tangkap dan juga dibidang pertanian sebagai pekerjaan sampingan yang belum tertata dengan baik, yang belum dimanfaatkan secara intensif dan belum berkelanjutan. Hidup berladang di Kepulauan Aru bersifat nomaden atau ladang berpindah-pindah. Hal ini, jika mengikuti sejarah pertanian maka berladang atau berkebun di Kepulauan Aru masih bersifat pertanian kuno yang dikenal sejak beberapa abad yang silam. Bisa jadi secara pemikiran sadar, beranggapan bahwa hal itu tidak benar, tetapi itulah realita. Dilain hal, dengan adanya kekunoannya, lahan pertanian di wilayah itu belum terkontaminasi dengan teknologi rekayasa yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan pupuk kimia dan pestisida kimia seingga tanahnya masih tetap terjaga.
Namun demikian, perlu diketahui bahwa potensi itu mempunyai nilai jual yang tak terkalahkan selama Bangsa Indonesia masih ada. Kepulauan Aru mempunyai peluang dibidang pertanian yaitu berladang atau sebutan masyarakat ialah berkebun atau kebun walaupun tradisional. Hal ini jika diusahakan secara intensif dan berkelanjutan, akan memberikan output yang luar biasa karena belum tercemari dengan limbah industri dan teknologi yang tidak ramah lingkungan.
Dengan demikian, Kepulauan Aru akan dijadikan sebagai produksi beras organik yang saat ini dicari-cari untuk sebagai makanan yang aman dikonsumsi. Hal ini bisa dibuktikan karena lahan pertanian di Kepualauan Aru belum terkontaminasi dengan bahan atau unsur kimia buatan dan air bebas cemaran limbah industri dan limbah rumahtangga.
Hal lain adalah secara agribisnis dapat memperndek rantai pemasaran beras dari pulau jawa dan hanya dapat diperoleh di Kepulauan Aru (tidak inpor) dan dengan demikian harga beras pun akan murah.
Ini hanya hayalan saja HAHAHAHAHA !
Catatan :
Petani di Pulau jawa dengan luasan lahan sawah hanya 2 hektar sudah dikatakan petani ber_JAS dan fasilitasi yang mewah. Sungguh termotiva !

Kamis, 16 Juni 2016

PEMIMPIN MERAKYAT IBU SUSI PUDJIASTUTI MENJADI IDOLA

Ibu Susi Idola Rakyat

Foto Kriman Pinno Odung, 13 Juni 2016
Tak mengherankan lagi tentang sosok seorang Menteri diantara Kabinet Kerja Jokowi-Jk, Ibu Susi Pudjiastuti adalah sala satu menteri yang paling banyak dibicarakan. Awalnya dikenal di media sosial saja tentang sosok Ibu Susi kelahiran Pangandaran ini. Sejak awal menduduki Kursi Kementerian RI sebagai Menteri KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan), beredar sebuah FOTO dengan penampakan pada bagian kaki, tato tergambar pada betis Ibu Susi menghebohkan Media Sosial. Hal itu menimbulkan sikap para intelektual yang pernah dan sudah berpendapat tentang tato tersebut (lihat foto dibawah). Namun Ibu Susi tetap konsisten dalam melaksanakan tugas yang diembankan negara kepadanya. Sungguh mulia tugas itu dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh sehingga hasilnya saat ini dirasakan oleh masyarakat nelayan. Dari hasil kerja-kerja-kerja (kata Jokowi) tersebut terbukti, maka tidak lagi bermunculan komentar dari para intelektual yang selama ini tidak bersuara memperjuangkan aspirasi nelayan pinggiran. Namun, saat ini terdengar lagi di media sosial, bisikan untuk melepaskan kapal sekitar 700-an yang terlibat penangkapan ikan ilegal yang ditahan untuk beropeasi lagi, hanya ini yang mereka bisa lakukan dan bersuara. Namun Ibu Susi menyatakan "TIDAK", pernyataan tegas oleh Ibu Susi.


Kasih Ibu Tak Terhingga
Tidak terhenti disitu saja, ada pula beredar sebuah foto yang menghebohkan media sosial tentang seorang Ibu Tua digendong Susi yang tak lain disebut Ibu Kandungnya. Sejak itu, menggendong Ibu Tua itu melintasi landasan pacu dan mendudukkan Ibunya di kursi pesawat maskapai Susi Air miliknya (lihat foto di bawah). Terlihat pada gambar, Ibu Susi dengan senang hati tersenyum sambil menggendong Ibunya. Hal itu mendapat pujian dari para netizen (Internet Citizen atau Citizen of the Net (Warga Internet)), mengaku terharu melihat apa yang dilakukan Susi pada Ibunya sungguh terinspirasi. Hal itu dapat dijelaskan sesuai dengan komentar netizen diantaranya :
"Jalan rezeki dibuka dengan bakti kita pada orangtua," tulis seorang netizen. Yang lain menulis "Sungguh berbakti pada orangtua. Tak heran Ibu Susi bisa sukses seperti ini (dikutip dari : http://indrasmansamapin.blogspot.co.id/…/4-berita-terheboh-…).
Hasil telaahan informasi terkait foto tersebut pula, dalam sebuah artikel menjelaskan bahwa faktanya, foto tersebut sudah sangat lama dan diambil jauh sebelum ibu Susi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan (http://www.vemale.com/…/75071-foto-bu-susi-menggendong-ibu-…). Dalam artikel ini, netizen menulis "Sungguh berbakti pada orangtua. Tak heran Ibu Susi bisa sukses seperti ini. Amin.

Seiring dengan pelaksanaan tugas yang diembankan, saat ini Ibu Susi menjadi kebanyakan faforit baik di media online mau pun dikalangan masyarakat (nelayan). Wujud dari tugas itu, kini terjadi penampakan yang kedua kalinya di NTT, all perhatikan secara teliti, dimana terjadi penampakan yang kedua kalinya pada FOTO dibawah (Foto Kriman Pinno Odung, 13 Juni 2016). Foto itu saat ini mendapat sorotan positif dari warga NTT yang merasa bangga melihat sosok Susi digendong oleh seorang warga masyarakat Lembata dari Speedboad saat berkunjung ke Lembata_NTT. Teringat Ibu Susi menggendong Ibunya, salah seorang netizen mengatakan Susi menggendong Ibunya ke pesawat dikarenakan ibunya tidak dapat berjalan. Yg gendong mama Susi ini sungguh mendapat berkat.....e... teringat bu Susi saat menggendong ibunya naik pesawat karna susa jalan kata seorang netizen, yang lain mengatakan :
- Mentri idola Nusantara.
- Luar Biasa.....Ini tipikal pemimpin sejati.
Menerima pemberian barang dari seorang pemimpin dan atau menjabat tangan dengan seperti Menteri KKP RI Susi Pudjiastuti atau Presiden RI Joko Widodo adalah suatu kebanggaan bagi masyarakat bagian Timur apalagi menggendong akan dikenang sampai pada anak cucu. Hal itu sekaligus menjadi motivasi, berkeinginan suatu saat anaknya akan menggapai suatu jabatan terhormat seperti Ibu Susi atau terndah Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau TNI/POLRI suatu kebanggaan. Seperti hal yang diekspresikan oleh yang menggendong Ibu Susi (lihat foto), meangkat tangan keatas pertanda gembira, senang menggendong Pejabat  Negara Ibu Susi.

 Foto Kriman Pinno Odung, 13 Juni 2016
Catatan :
Mohon koreksi untuk disunting perbaikan dan maaf keterbatasan saya dalam menulis, saya salah satu netizen Idola Ibu Susi...Sehingga mencoba menguraikan keunikan Ibu Susi yang terinspiratif ini.