Minggu, 28 Juni 2015

Analisis Pengaruh Hubungan Ontologi Dengan Aksilogi Terhadap Kepemimpinan Dalam Tubuh Aru.



Pengantar

Pada dasarnya, muncul ide menulis tentang Analisis Pengaruh Hubungan Ontologi Dengan Aksilogi Terhadap Kepemimpinan Dalam Tubuh Aru ini, ketika terjadi Diskusi dan Komonikasi Online dua arah di Grup Aru Islands. Dalam diskusi dikomonikasikan tentang SDM dan SDA yang berkaitan dengan Rencana Pengusulan Daerah Kabupaten Kepulauan Aru Perbatasan dan Calon Kepala Daerah Kabupaten Kepulauan Aru

Internet merupakan jenis media social yang dirancang sedemikian rupa, sehingga mempermudah manusia dalam segala aktifitasnya. Termasuk memudahkan manusia dalam menemukan saudara, keluarga, teman, berkomonikasi dan berinteraksi antara induvidu dengan induvidu, induvidu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok secara tidak lansung seperti Facebook, sebagai agen Ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi. Itulah keunikan dan kelebihan Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).

Kaitannya dengan pengetahuan, sesuai Filsafat Ilmu Komunikasi diartikan sebagai “kegiatan berpikir dan mengkaji secara lebih mendalam, cermat, dan kritis terhadap proses komunikasi yang meliputi ontologinya, epistemologinya maupun aksiologinya dan mencoba memperoleh jawaban yang tepat dengan terus menanyakan jawaban-jawaban untuk memecahkan masalah-masalah dalam proses komunikasi tersebut.” (Kriyantono 2012: 47).
Untuk menjawab pertanyaan atas masalah – masalah social dan masalah lainnya pada Kepulauan Aru, perlu dilakukan kajian lapangan untuk memperoleh data empiris sesuai kenyataan dan menelaah perpustakaan sebagai landasan teoritis dalam memberikan jawaban sebagai solusi atas pertanyaan dan masalah yang terjadi. 

Penggalian data dan informasi, filsafat komunikasi menggali secara mendalam untuk memperoleh data secara valid atas segala pertanyaan dan masalah melalui komonikasi. Mengapa dilakukan pengkajian dan penggalian data, Untuk menjawab pertanyaan ini, obyek penelitian seperti variable program atau kegiatan pada suatu organisasi atau daerah, hal tersebut dilakukan untuk menemukan permasalahan sebagai temuan melalui hasil kajian atau penelitian. Dari hasil yang diolah, disampaikan kepada pengambil kebijakan untuk memperbarui dan menyempurnakan program kegiatan yang sedang direncanakan, sedang berjalan atau dilaksanakan dan yang sudah dilaksanakan pada tahun berjalan dan atau tahun berikutnya.

Pengkajian terhadap suatu obyek adalah kegiatan yang berdasarkan keingintahuan, rasa ketidak puasan dan keragu-raguan manusia akan segala sesuatu yang berada di sekitarnya dengan berbagai pertanyaan dan bertanya-tanya. 

Saat ini, di Kabupaten kepulauan Aru yang menjadi bahan dikusi adalah DOB dan PILKADA. Pertayaan yang bermunculan selalu mengarah kepada kepemimpinan, karena dalam aplikasi tindakan kepemimpinan tidak sesuai dengan apa yang masyarakat inginkan. Oleh sebab itu, penulisan ini akan mengulas sedikit tentang kepemimpinan pada Kabupaten Kepulauan Aru.

Kabupaten Kepulauan Aru adalah wilayah kepulauan dengan sebutan “Nusa Mutiara”. Sebutan Pulau Mutiara mengharumkan nama Daerah Kepulauan Aru, sayang-nya keharuman dan keindahan mutiara tidak seharum dan seindah kehidupan masyarakatnya. Jika ada yang melihat dan membaca kalimat tersebut, terasa dikucilkan, tetapi itulah yang terjadi. Sehingga hal ini juga sering memunculkan pertanyaan dari kalangan masyarakat lebih-lebih di Grup Aru Islands untuk mencari jawaban dari setiap kepemimpinan yang memimpin, mengelolah, mengatur dan menggerakan semua unsure elemen pada Kepulauan Aru.

Kabupaten Kepuauan Aru merupakan pemekaran dari Kabupaten Maluku Tenggara berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2003 dengan  Ibukota Dobo yang saat ini membawahi 11 Kecamatan, 117 desa, 2 kelurahan dan 8 anak desa. Dilihat dari tahun pemekaran, usia pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan Aru kurang lebih 13 tahun, usia kabupaten ini ibarat seorang anak yang baru memasuki tahap keremajaan. Dimana tahap ini dalam keorganisasian disebut dengan pembentukan norma atau aturan.

Penulisan ini tetapi hanya inspirasi dan muncul motivasi untuk bagaimana nantinya membahas masalah, pemecahan masalah atas pertanyaan-pertanyaan  yang dalam hubungannya dengan kepemimpinan di Kepulauan Aru yang didasarkan dengan landasan teoritis dan empiris kemudian diulaskan dan disatukan dalam bentuk tulisan. 

Sebagai ilustrasi, Saya pernah mendengar dari teman berkata seperti ini : ayam dan telur mana yang lebih dulu ada di bumi, ayam yang lebih dulu atau-kah telurnya yang pertama hadir di bumi. Perdebatan lain muncul terjadi dari tingkat perbincangan orang-orang yang menganggap sebagai hal yang lucu, tetapi mempunyai makna yang berarti sehingga menjadi wacana para ahli biologi molekuler atau genetika. Berdasarkan pada sekilas perbicangan telur dan ayam tersebut, siapa tahu dengan penulisan ini bisa menjadi bahan pernarik perhatian pemimpinan Aru dan atau orang diluar Aru alias daerah lain. hmmm !

Tujuan
Berdasarkan hasil analisis dengan kenyataan, keindahan, nilai – nilai moral dan pembentukkan kehidupan social penggunaannya dalam kepemimpinan pada Kabupaten Kepulauan Aru sangat berdampak terhadap pembangunan. Oleh karena itu tujuan penulisan ini untuk mengetahui :
1.    Tindakan Moral Yang Melahirkan Etika Kepemimpinan Dalam Tubuh Aru
2.    Kepemimpinan Membentuk Kehidupan Social Dalam Tubuh Aru




Pengertian
Untuk mempermudah kita memaknai, memahami dan mengaplikasikan isi penulisan ini, maka mengetahui lebih dulu pengertian dari kata-kata berikut : Ontologi, Aksilogi, kepemimpinan,  dan Aru. Pengertian dari kata Aru, saya mengartikan dari sisi sejarah Aru sedangkan Ontologi, Aksilogi & Kepemimpinan saya menelaah informasi di mba Gogle alias mas Internet. Ayo kita belajar, melihat, membaca dan mengartikan bersama dari masing-masing kata tersebut.

Ontologi
Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles (http://id.wikipedia.org/wiki/Ontologi, di akses pada tanggal 14 Juni 2015). Sedangkan metafisika menjadikan ontologi sebagai cabang utama yaitu studi mengenai kategorisasi benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan lainnya.

Ahli metafisika juga berupaya memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan, kebendaan, sifat, ruang, waktu, hubungan sebab akibat, dan kemungkinan. Arti ontologi ialah studi tentang “ada” dan “berada”, tentang ciri-ciri esensial dari yang ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak (Suparlan: 2005). Ontologi ini sendiri juga bermakna memahami hakikat jenis ilmu pengetahuan yang dalam hal ini adalah Ilmu Komunikasi (https://defickry.wordpress.com/2007/08/23/filsafat-dan-komunikasi/, dikses pada tanggal 15 Juni 2015).

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ontology jika dikaitkan dengan Aru adalah studi tentang  keberadaan hubungan antara makhluk hidup termasuk manusia dengan benda-benda yang ada dan berada di Dunia (Jar) menurut ciri serta bentuknya.

Aksiologi
Aksiologi berasal dari kata ”axios, Bahasa Yunani”  yang artinya nilai, arti lainnya ialah sesuai atau wajar dan logos yang berarti teori atau ilmu. Maka aksiologi adalah “teori nilai”. Jujun S.Suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial dan agama. sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh setiap insane (http://historia-rockgill.blogspot.com/2011/12/definisi-aksiologiontologi-dan.html 14 Juni 2015).

Menurut Bramel dalam Amsal Bakhtiar (2004: 163) aksiologi terbagi dalam tiga bagian yaitu Pertama, moral conduct, yaitu tindakan moral yang  melahirkan etika;  Kedua, esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan,  Ketiga, sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafat sosio-politik (https://profnadiroh.wordpress.com/2011/04/11/ontologi-epistemologi-dan-aksiologi/, diakses pada tanggal 14 Juni 2015).

Pada hakikatnya, individual ilmu pengetahuan yang bersitaf etik terkait aspek kebermanfaat ilmu itu sendiri. Kenapa demikian, karena aspek aksiologis sangat terkait dengan tujuan pragmatic filosofis yaitu azas kebermanfaatan dengan tujuan kepentingan manusia itu sendiri.

Kegiatan pengkajian internal dalam tubuh Aru belum merujuk pada mencari jawaban untuk menyelesaikan persoalan yang terus berkelanjutan. Berdasarkan pada hasil pengamatan dan data analisis, bahwa salah satu factor yang mempengaruhi ketidak tercapai tujuan adalah kepemimpinan dalam tubuh Aru.

Kepemimpinan
Setiap orang atau induvidu disebut sebagai pemimpin, dalam manajemen pemimpin disebut manejer dan kepemimpinan disebut sebagai proses mempengaruhi orang lain. Kalau pemimpin itu individu dan kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain, maka bagaimana seseorang bisa mempengaruhi dirinya sendiri sebelum mempengaruhi orang lain. Hmmm ayo kita kaji dan belajar bersama seperti apa jawabannya. Kita lihat dulu tujuan, arti dan pengertian dari masing-masing kalimat.
\Perolehan informasi dari beberapa sumber di internet, kepemimpinan diartikan mempengaruhi dan ada kesamaan tujuan, menetapkan arah dalam mencapai tujuan. Arti lainnya, kepemimpinan merupakan pemikiran sempit dari manajemen. Secara umum kepemimpinan berartikan dapat mengubah sesuatu yang potensial menjadi suatu kenyataan, seorang pemimpin yang berhasil dapat menciptakan visi dan misi serta dapat mengilhami orang lain untuk bekerjasama dengan nya.
Ada dua hal penting dalam diri kepemimpinan yaitu :
1.    Kepemimpinan sangat berkaitan erat dengan hal mempengaruhi.
2.    kepemimpinan adalah bagaimana mempengaruhi orang lain tanpa paksaan.
Pimpinan dan pemimpin dimaknai sebagai :
1.    Seorang yang diberikan kepercayaan untuk memimpin dua atau lebih orang (organisasi, lembaga, kelompok) yang disebut sebagai atasan, ketua, kepala, komendan dll
2.    Pimpinan yang memimpin berdasarkan pengangkatan seperti seorang pegawai diangkat untuk menduduki atau memangku suatu jabatan
3.    Pemimpin suka atau tidak suka bawahannya ia tetap menjadi orang yang memimpin suatu jabatan.
4.    pemimpin adalah ia memimpin berdasarkan pengakuan oleh bawahan, dalam artian memang yang pantas memimpin (Sumber: http://www.dakwatuna.com/2009/06/10/2763/pemimpin-dan-pimpinan/#ixzz3dk8gm5Ka . Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook, dalam http://www.dakwatuna.com/2009/06/10/2763/pemimpin-dan-pimpinan/#axzz3dk5e6pED)

Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban ya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang suami adalah pemimpin terhadap keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan akan dimintai pertanggungjawabann ya. Seorang pembantu adalah pemimpin terhadap harta majikannya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim ). Sumber: http://www.dakwatuna.com/2009/06/10/2763/pemimpin-dan-pimpinan/#ixzz3dk9QJxLs Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook , dalam http://www.dakwatuna.com/2009/06/10/2763/pemimpin-dan-pimpinan/#axzz3dk5e6pED).
Kepemimpinan menurut para ahli, sesuai hasil pencarian literature (http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/, di akses pada tanggal 21 Juni 2015), ditemui 42 definisi tetang kepemimpinan. Namun, dari kesekian hanya dikutip 10 definisi diantaranya adalah :
1. George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
2. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain menyelesaikan tugasnya.
3. Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.
4. Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
5. Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
6. William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
7. Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj (1977)
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dari mereka untuk mengerjakannya.
8. Dr. Thomas Gordon “ Group Centered Leadership”. A way of releasing creative power of groups.
Suatu interaksi antara seseorang dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok setiap peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain.
9. Tannenbaum, Weschler,& Massarik (1961)
Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan tertentu.
10. P. Pigors (1935)
Kepemimpinan adalah suatu proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.

Aru
Aru dalam sebutan Adat adalah Jar yang terbagi atas dua bagian yaitu Jar Eso dan Jar Fafo. Jar Eso artinya Langit dan Jar Fafo Bumi. Dari kedua kata tersebut sesuai dengan sejarah Aru maka Jar disebut Dunia.
Dunia merupakan tempat beradanya makhluk hidup dan tak hidup (benda mati) atau yang bergerak dan tidak bergerak. Kesemuanya itu termasuk Bumi adalah ciptaan Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi yang menjaga, merawat, mengolah, mengambil, memanfaatkan, menggunakan dan lain sebagainya adalah Manusia. Karena manusia mempunyai akal, sehingga manusia di sebut sebagai makhluk yang mulia. Oleh karenanya, yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya ialah akal (mc) dan insting dimiliki makhluk hidup lainnya. Mari kita lihat pengertian dan arti dunia bersama :
1.      Bumi dengan segala sesuatu yang terdapat di atasnya; planet tempat kita hidup
2.      Alam kehidupan
3.      Semua manusia yang ada di muka bumi
4.      Lingkungan atau lapangan kehidupan
5.       (Segala) yang bersifat kebendaan; yang tidak kekal
6. Peringkat antar bangsa (seluruh jagat atau segenap manusia). Sumber : http://artikata.com/arti-325769-dunia.html).
7.  Dunia adalah segala kenyataan diluar Allah yang merupakan kesemua ciptaan-Nya (http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-arti-dunia/)
8.   Menurut Yohanes (16:33) Dunia adalah hal yang mempresentasikan kuasa - kuasa sosial dan budaya dalam masyarakat.
9. Menurut Murtadha Muthahhari Dunia adalah fase persiapan, pelatihan, dan penyempurnaan manusia.
10.  Menurut Ahzami Samiun Jazuli, DR Dunia merupakan penjara bagi orang mukmin dan ia merupakan surga bagi orang kafir. Sumber : https://www.academia.edu/8901288/Agama, diakses pada tanggal 25 Juni 2015.
Sebutan lain dari Aru adalah Dunia, maka berdasarkan pada pengertian dan arti dunia tersebut, dapat simpulkan bahwa Aru adalah Bumi kecil dengan segala sesuatu yang nyata, yang terkandung didalamnya merupakan anugerah Allah dengan mempersentasikan kuasa-kuasa social dan budaya dalam masyarakat.




Pembahasan
Analisis ontologi untuk kepentingan axiologi terhadap kepemimpinan Dalam Tubuh Aru, berdasarkan pada definisi kedua kata tersebut, bahwa bagaimana peran kongkret kepemimpinan yang mengandung nilai Dalam Tubuh Aru. Karena dari kepemimpinan dapat mempersatukan, menggerakan dan mengobtimalisasikan keanekaragaman SDM dan SDA Dalam Tubuh "Aru atau Dunia”. Aru jadi identitas sekaligus tubuh yg berjiwa memberi  hidup, pernaungan, semangat dan bukan sekedar tempat lahir, tempat tinggal tempat mencari dan sebuah maksud. Artinya Aru adalah organisme yg hidup dalam raga manusia yg bukan sekedar merasa kearuan tanpa peduli. Aru jadikan tubuh dan jiwa menjadi semakin berarti. Oh...... Marbali, Kalapa Dua, Jambatang Batu dan Rombengan tempat jadi saksi hidup dimn beta mulai hidup. Aru tumpah darah beta (Tafer Semuel Yunus Uniplaita, (2015).

Variabel atau kalimat “Dalam Tubuh Aru” jika di proposisi, dimaknai benar atau tidak benar, tetapi apabila di hayati mempunyai makna universal. Secara logika, dianalogikakan seperti rumah dan manusia. Di dalam sebuah rumah terdapat pemimpin seperti Ayah, Ibu, anak-anak (pribumi), menantu dianggap sebagai Mama dari / Bapa dari dan orang yang berkunjung ke rumah disebutkan dengan orang lain (non pribumi) yang saling melindungi, berkomonikasi, beriteraksi, serta saling melengkapi. Manusia atau tubuh manusia merupakan keseluruhan struktur fisik organisme manusia yang terdiri atas kepala, leher, batang badan, 2 lengan dan 2 kaki (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tubuh_manusia, dikakses pada tanggal 15 Juni 2015).

Masing-masing bagian organ tubuh mempunyai tugas dan fungsi tersendiri. Sehingga manusia diibaratkan dengan organisasi yang dimana struktur organisasi terdiri dari ketua/kepala, sekretaris, kabid, kasubag,seksi-seksi dan anggota. Dalam konsep pemerintah daerah kabupaten yaitu terdiri dari eksekutif, yudikatif, legislative, dinas-badan, kecamatan, desa/kelurahan dan masyarakat. Kesemuanya itu, masing-masing mempunyai tugas pokok dan fungsi sendiri-sendiri tetapi merupakan satu kesatuan atau sistem yang saling mempengaruhi dan melengkapi untuk mencapai tujuan seperti system organ tubuh manusia. Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Artinya seorang manajer  atau pemimpin mempunyai tugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi (https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen).

Organisme (bahasa Yunani: organon yang berarti alat) adalah kumpulan molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup. Istilah organisme kompleks mengacu pada organisme yang memiliki lebih dari satu sel. Selain organisme, makhluk hidup Organisme terdiri dari manusia, tumbuhan, hewan, serta mikro organisme. (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hidup, dikakses pada tanggal 15 Juni 2015). Karena dari kesemunya itu (manusia, tumbuhan, hewan, serta mikro organisme) juga terdapat di Wilayah Aru, maka disebut Dalam Tubuh Aru.

Tindakan Moral Yang Melahirkan Etika Kepemimpinan Dalam Tubuh Aru
Dari zaman ke zaman, kehidupan manusia tidak terlepas-pisah dari pemimpin dan kepememimpinan, karena individu selain menjadi pemimpin bagi orang lain tetapi juga bagi dirinya sendiri untuk pencapaian suatu tujuan yang diinginkan. Dikatakan pemimpin karena ada kepercayaan yang diberikan untuk memimpin seperti memimpin diri sendiri adalah Anugerah Tuhan. Beberapa orang termasuk pemimpin yang berkumpul, mempunyai tujuan yang sama disebut organisasi/lembaga/kelompok dan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan.
Jar atau Kepulauan Aru sudah memiliki pemimpin sejak Allah menciptakan leluhurnya masyarakat Aru. Sebutan pemimpin pada masa-masa itu disebut Raja, kata lain dalam bahasa adat Raja disebut Gwagomon (anak Sulung). Namun dengan ada nya perubahan era  sehingga muncul bahasa pemerintahan yaitu pemimpin, pejabat dsb. Demikian muncul pemerintahan kecamatan di Aru dengan sebuatan Kecamatan Pulau-Pulau Aru dipimpin oleh seorang Camat. Hingga kini. Era berkembang lahirlah Kabupaten Kepulauan Aru dengan sebutan pemimpin Bupati, DPR dsb dalam daerah.
Masyarakat Aru adalah sekumpulan orang-orang dalam masyarakat yang mempunyai ikatan dan kepentingan tertentu. Saat ini, Masyarakat Aru menginginkan untuk di Dalam Tubuh Aru, ada pemimpin yang memberi petunjuk, membimbing serta mengarahkan dalam melakukan perkerjaan yang memberdaya dan mensejahterakan masyarakat Aru yang kini disebut terisolir.
Keinginan tersebut tergantung dari oleh dan untuk masyarakat Aru ini sendiri. Karena pemimpin yang di pilih, diangkat, ditunjuk adalah lahir dari masyarakat itu sendiri, bukan dari luar, dan dipilih oleh diri (pemimpin) sendiri, serta bukan paksaan dari luar. Tetapi masyarakat Aru (Pemilih Aru secara keseluruhan) menyalahgunakan hak pilih, maka akan melahirkan Pemimpin yang suka atau tidak sukai oleh masyarakatnya (Aru) ia tetap menjadi orang yang memimpin.
Kunci utama seorang pemimpin yang baik adalah ada di tangan rakyat. Masyarakat yang menentukan dan melahirkan pemimpin yang membela kepentingannya. Pemimpin yang lahir & diangkat oleh massa harus menjadi poros hidup dan kehidupan massa, mempunyai kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh massa lain dan digunakan untuk kepentingan bersama (http://sdmsistempersonalia.blogspot.com/2011/05/etika-moral-kepemimpinan.html).
Dimaksudkan dengan pemimpin yang baik sesuai dengan pengertian kepemimpinan disini ialah membina, menggerakan, mengarahkan, dan memerintah massa (anggota) melakukan suatu tindakan (aksi) untuk mencapai tujuan. Dalam suatu organisasi dibutuhkan pemimpin yang memliki etika dan moral dalam kepemimpinan. Sehingga seorang pemimpin selain beretika juga bermoral karena berbicara etika tidak terlepas dari moral, artinya keduanya saling berkaitan.
Moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Dari penggunaannya dalam kegiatan sehari-hari kedua kata tersebut ada perbedaan yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku (http://sultanahamu.blogspot.com/2010/07/etika-pemerintahan-etika-kepemimpinan.html).

Berdasarkan pada penjelasan tersebut, Masayarakat Kepulauan Aru menanti kepemimpinan yang beretika dan bermoral untuk menggearakan kepemerintahan daerah dengan baik, mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari masyarakat dan dapat menekan serta menyelesaikan permasalahan daerah secara konkrit, bukan janji. Ciri Kepemimpinan yang dimaksudkan adalah pemimpin yang memiliki kompetensi untuk mewujudkan visi dan misi organisasi secara bersama-sama dengan sumber daya manusia (SDM) yang dipimpinnya termasuk bersama masyarakat, sehingga terlahirkan jiwa kepemimpinan DALAM TUBUH ARU.

Berikut ini adalah jiwa kepemimpinan yang harus dimikliki pemimpin yang dimaksudkan Dalam Tubuh Aru yaitu :
1.    Seorang pimpinan yang memiliki kemampuan rethingking future (merenungkan/memikirkan kembali apa yang sudah terjadi dan akan datang).
2.    Pimpinan yang mampu menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki organisasi kearah masa depan yang lebih cemerlang.
3.    Pimpinan yang berpenampilan menggetarkan dan penuh kewibawaan sehingga mampu membangun semangat setiap pribadi untuk ikut ambil bagian dalam mewujudkan cita - cita bangsa.
4.    Pimpinan yang tidak hanya menguasai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa, tetapi juga memiliki semangat membara untuk bersama – sama menyelasaikan masalah secara cepat dan tepat (high commitment and high abstraction).
5.    Sumber : http://sultanahamu.blogspot.com/2010/07/etika-pemerintahan-etika-kepemimpinan.html

Keberhasilan seorang pemimpin dalam organisasi dipengaruhi oleh gaya kepemimpinannya. Seorang pemimpin harus paham benar tentang kemampuannya sendiri, latar belakang pengikutnya dan situasi yang ada. Bersamaan dengan itu pemimpin dapat memilih cara berperilaku dalam mempengaruhi bawahannya atau pengikutnya. Berdasarkan pada pengertian ini, pemimpin Kabupaten Kepulauan Aru dipengaruhi oleh kemampuan dan latar belakang pengikutnya seperti tim sukses, sehingga mempengaruhi gaya kepemimpinan yang menimbulkan presepsi secara bottom up dengan asumsi tidak ada keadilan bagi sebagian pemangku kepentingan Dalam Tubuh Aru (keberpihakan). Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap pemimpin dalam memimpin dan membangun daerah yang dipimpinnya serta berdampak terhadap mempengaruhi orang lain pula.

Masalah gaya kepemimpinan Dalam Tubuh Aru pada kenyataannya melekat pada diri pemimpin ini sendiri, sehingga pada kenyataannya dalam pengambilan kebijakan system DALAM TUBUH ARU tidak melihat terhadap resiko yang berdampak pada pembangunan yang ditargetkan sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Sehinga pemahaman terhadap gaya kepemimpinan ini perlu dicantumkan sebagai bahan belajar bersama sebagai seorang pemimpin bagi diri sendiri dan orang lain. Dalam pembahasan ini akan ditampilkan beberapa sifat kepemimpinan sebagai bahan intropeksi untuk membangun Aru yang lebih HEBAT.

Selain Gaya Kepemimpinan, secara umum sesuai hasil telaahan informasi ada 13 sifat yang di miliki seorang pemimpin. Di Kepulauan Aru, dari ke 13 sifat kepemimpinan ini ada yang sudah memilikinya dan ada yang belum. Sifat-sifat itu adalah : 1. Toleransi (Tolerance); 2. Kestabilan (Stability); 3. Keterbukaan (Openness); 4. Teguh Pendirian (Firmness); 5. Kesungguhan (Serious Mindsetness); 6. Ketenangan (Tranquility); 7. Keyakinan (Acceptance); 8.Kemampuan Menganalisa (Analytical Ability); 9. Inisiatif & Dorongan (Iniciative and Drive); 10. Terarah (Direction); 11. Tanggap & Terampil (Acuteness); 12. Cakap & Luwes (Capacity and Flexibility); 13. Melayani Masyarakat (Public Services), http://dhenykurniawansstp.blogspot.com/2011/12/makalah-kepemimpinan-dan-etika.html.

Dengan melihat pada sifat-sifat kepemimpinan tersebut, di harapkan setiap individu dapat mengadopsi serta menerapkannya dalam diri sendiri sebelum mengaplikasikan kepada orang lain, sehingga dapat menjawab pertanyaan sebelumnya bahwa bagaimana seseorang dapat mempengaruhi dirinya jika pemimpin adalah individu dan kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain. Dalam konsep daerah, diharapkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi daerah. Organisasi dimasudkan adalah organisasi dalam masyarakat dan dalam lingkup pemerintahan daerah.

Manajemen organisasi yang baik dan berarti bilamana terdapat tindakan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan potensi sumber daya yang lain (bukan manusia) harus sesuai pada pelaksanaan, tepat sasaran dan tepat guna. Hal tersebut dilakukan sehingga Potensi Dalam Tubuh Aru yang ada harus dioptimalkan serta produktif sehingga mencapai tujuan yang diinginkan. Berkaitan dengan tujuan yang di capai adalah tercapainya visi, misi dan program kerja daerah.

Untuk mencapai target sesuai visi dan misi, maka dibutuhkan setiap individu, kelompok, lembaga dan organisasi SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan (http://rachmabuana.blogspot.com/2013/11/pengertian-dan-pentingnya-actuating.html).

Menurut Tery menggerakkan (actuating) berarti merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias dan kemauan yang baik. Tugas menggerakkan dilakukan oleh pemimpin. Sedang menurut Keith Davis, Actuating adalah kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.

Kepemimpinan Membentuk Kehidupan Social Dalam Tubuh Aru
Telah dibahas sesudahnya tentang kepemimpian dalam tubuh Aru, dalam bahasan berikut akan membahas tentang bagaimana peran kepemimpinan dalam membentuk kehidupan sosial. Membahas kepemimpinan dan social, keduanya saling membutuhkan dan saling berhubungan. “Sosial” Kepemimpinan” adalah dua kata yang sangat familiar dalam hal ini, keduanya mempunyai kedudukan yang saling berkaitan satu dengan lainnya

Kehidupan masyarakat Indonesia terlebih khusus pada Kabupaten Kepulauan Aru yang belum mapan atau dengan kata lain belum dewasa seperti hal yang telah disebutkan pada pendahuluan, artinya belum sepenuhnya sejahtera bahkan di sebut sebagai daerah yang terisolasi diatas kekayan alam yang cukup menanjikan. Kondisi ini menggambarkan adanya kesenjangan sosial antara kaya dan miskin, antara pejabat dan masyarakat kecil. Hal ini sangat berkaitan dengan masalah social seperti informasi, ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.

Kesenjangan tersebut terlihat sangat jelas Dalam Tubuh Aru, dimana terdapat cerita tentang China dan masyarakat manakalah masyarakat memohon kepada China tertentu yang berdagang di Kabupaten Kepulauan Aru untuk semisal menumpang dari Desa ke Dobo. Jawaban China berbelit-belit, seseorang masyarakat kecil hanya menanti, mendengar sepata kata dari china pemilik KM Ya atau Tidak. Jika Ya, seseorang atau sekelompok orang di terima, maka tempatnya berada di dapur alias tempat memasaknya koki. Kalau bukan di dapur berarti berteman dengan hasil produksi seperti kopra di dalam palka. Hujan membasahi tubuh tak perduli, tetapi tetap semangat untuk memperjuangkan dan mempertahankan ketahanan tubuh anak-anak yang bersekolah di Ibu Kota Kabupaten-Dobo.

Nah itu China sekarang cerita pejabat daerah dengan masyarakat, pejabat daerah Kabupaten Kepulauan Aru mereka membutuhkan masyarakat jika ada keperluan dinas atau ada kepentingan, selesai itu walau pun ketemu di jalan maaf siapa kamu, Beta seng kenal Ale atau saya tidak kenal kamu, sungguh kejam hati mereka. Walaupun demikian, tetapi hati masyarakat masih menerima mereka, jika ada berkunjung ke desa-desa, masyarakat tetap menyiapkan tempat yang layak, memberikan makan, minum dan lain sebagainya sesuai dengan kemampuan rakyat yang didatangi.

Sepintas cerita tersebut, membicarakan tetang social tidak terlepas dari lingkungan dimana manusia  berada, dimana terdapat kumpulan orang-orang yang saling memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil dan memiliki sifat hidup. Dilingkungan terdapat manusia, tumbuhan, hewan, serta mikro organisme yang saling membutuhkan dan mempengaruhi satu sama lain. Dalam pengertiannya, sosial adalah keadaan dimana terdapat kehadiran orang lain. Menurut Aristoteles, sang filsuf Yunani, mengatakan bahwa manusia adalah mahluk sosial, karena hampir semua aspek kehidupan manusia berada dalam situasi sosial.

Situasi social seperti diskusi online pada media social di internet dalam Grup Aru Islands terdapat perasaan-perasaan kekuatiran adanya pengusulan Daerah Kabupaten Kepulauan Aru Perbatasan. Hal itu muncul karena didasarkan terhadap situasi nyata atas masalah social yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Aru, sehingga memunculkan berbagai presepsi seperti berikut :
1.    Jo Lief mantap bung... semoga cepat terealisasi untuk kesejahteraan masyarakat aru kepulauan
2.    Amath Iendra Rumra jangan berpikiran negative dulu ..., seharusnya kita harus berdoa n berusaha untuk Aru ke depan ..., yg jelas Pemda cuma memfasilitasi apa yg masyarakat mau ...,
3.    Bram Mangar Wakman Masyrakat aru yang mana sudara??? Setau saya orng aru asli dari kmpung2 tidak pernah berkumpul untuk membicarakan pemekaran Aru perbatasan, fakta waktu deklarasi Pemekaran kemarin yang hadir lebih banyak siapa??? Pegawai Kawan,jadi stop berbicara mewakili orang aru asli, pemekaran adalah ide dari segelintir orng yang kemudian mengatasnamakan semua orang aru asli.!
4.    Laskar Aru Apa tujuan pemekaran aru perbatasan ? Untung kepentingan siapa ? lalu siapa yang di korbankan. Tim Kajian apa yang turun dari Pusat ? Objek kajiannya apa ? Sekalipun Jokowi-Jk yang bentuk Tim kajian itu kami tetap menolak. Kami ingin Jargaria yang satu. Tanpa dualisme. Kami ingin Hutan jargaria kami selalu alami biar aset-aset leluhur kami terlindungi.

Dari contoh diatas telah menggambarkan secara jelas bahwa tindakan tersebut merupakan bagian dari perilaku sosial. Dimakasudkan dengan perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi sosial, yakni bagaimana orang berpikir, merasa dan bertindak karena kehadiran orang lain. Muncul pertanyaan tersebut karena tindakan dalam situasi social dalam tubuh Aru belum sesuai dengan apa yang menjadi keinginan dari masyarakat pribumi Aru.  Hal tersebut jika disadari ada benarnya juga, karena mereka menginkan Aru yang sejahtera, maju, berkembang, bebas dari ancaman investor, bebas dari ancaman alam akibat tangan-tangan manusia dan lain sebagainya. Karena kondisi riil kehidupan masyarakat Aru utamanya pribumi saat ini belum sesuai dengan kekayaan yang dimiliki. Oleh sebab itu diperlukan pemimpin yang bisa menggerakan dan mempengaruhi dengan mengetahui apa yang masyarakat Aru mau, bukan melihat terhadap kekuasaan semata. Karena dengan kekuasaan akan bertentangan dengan norma atau aturan yang telah dimiliki oleh masyarakat Aru sendiri, yang yang dimana norma atau aturan ini sudah ada sejak leluhurnya. Menurut Keith Davis, Actuating (penggerakan) adalah kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.

Untuk menjadikan Aru Hebat, perlu dihayati pernyataan berikut : dari keanekaragaman dipersatukan dengan kata "Aru" dan Aru jadi identitas sekaligus tubuh yang berjiwa memberi  hidup, pernaungan, semangat dan bukan sekedar tempat lahir, tempat tinggal tempat mencari dan sebuah maksud. Artinya Aru adalah organisme yang hidup dalam raga manusia yang bukan sekedar merasa kearuan tanpa peduli (Tafer Semuel Yunus Uniplaita, (2015).

Contoh diatas telah menunjukan nilai social dari argument masing-masing, yang dimaksudkan dengan nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.