Pengantar
Pada dasarnya, muncul ide menulis
tentang Analisis Pengaruh Hubungan Ontologi Dengan
Aksilogi Terhadap Kepemimpinan Dalam Tubuh Aru ini, ketika terjadi Diskusi dan
Komonikasi Online dua arah di Grup Aru Islands. Dalam diskusi dikomonikasikan tentang
SDM dan SDA yang berkaitan dengan Rencana Pengusulan Daerah Kabupaten
Kepulauan Aru Perbatasan dan Calon Kepala Daerah Kabupaten Kepulauan Aru.
Internet merupakan
jenis media social yang dirancang sedemikian rupa, sehingga mempermudah manusia
dalam segala aktifitasnya. Termasuk memudahkan manusia dalam menemukan saudara,
keluarga, teman, berkomonikasi dan berinteraksi antara induvidu dengan
induvidu, induvidu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok secara tidak
lansung seperti Facebook, sebagai agen Ilmu pengetahuan, teknologi dan
informasi. Itulah keunikan dan kelebihan Ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK).
Kaitannya
dengan pengetahuan, sesuai Filsafat
Ilmu Komunikasi diartikan sebagai “kegiatan berpikir dan mengkaji secara lebih
mendalam, cermat, dan kritis terhadap proses komunikasi yang meliputi
ontologinya, epistemologinya maupun aksiologinya dan mencoba memperoleh jawaban
yang tepat dengan terus menanyakan jawaban-jawaban untuk memecahkan
masalah-masalah dalam proses komunikasi tersebut.” (Kriyantono 2012: 47).
Untuk menjawab pertanyaan atas masalah
– masalah social dan masalah lainnya pada Kepulauan Aru, perlu dilakukan kajian
lapangan untuk memperoleh data empiris sesuai kenyataan dan menelaah
perpustakaan sebagai landasan teoritis dalam memberikan jawaban sebagai solusi
atas pertanyaan dan masalah yang terjadi.
Penggalian data dan informasi,
filsafat komunikasi menggali secara mendalam untuk memperoleh data secara valid
atas segala pertanyaan dan masalah melalui komonikasi. Mengapa dilakukan
pengkajian dan penggalian data, Untuk menjawab pertanyaan ini, obyek penelitian
seperti variable program atau kegiatan pada suatu organisasi atau daerah, hal
tersebut dilakukan untuk menemukan permasalahan sebagai temuan melalui hasil
kajian atau penelitian. Dari hasil yang diolah, disampaikan kepada pengambil
kebijakan untuk memperbarui dan menyempurnakan program kegiatan yang sedang
direncanakan, sedang berjalan atau dilaksanakan dan yang sudah dilaksanakan
pada tahun berjalan dan atau tahun berikutnya.
Pengkajian terhadap suatu obyek adalah
kegiatan yang berdasarkan keingintahuan, rasa ketidak puasan dan keragu-raguan
manusia akan segala sesuatu yang berada di sekitarnya dengan berbagai
pertanyaan dan bertanya-tanya.
Saat ini, di Kabupaten kepulauan Aru
yang menjadi bahan dikusi adalah DOB dan PILKADA. Pertayaan yang bermunculan
selalu mengarah kepada kepemimpinan, karena dalam aplikasi tindakan kepemimpinan
tidak sesuai dengan apa yang masyarakat inginkan. Oleh sebab itu, penulisan ini
akan mengulas sedikit tentang kepemimpinan pada Kabupaten Kepulauan Aru.
Kabupaten
Kepulauan Aru adalah wilayah kepulauan dengan sebutan “Nusa Mutiara”. Sebutan Pulau Mutiara mengharumkan nama Daerah
Kepulauan Aru, sayang-nya keharuman dan keindahan mutiara tidak seharum dan
seindah kehidupan masyarakatnya. Jika ada yang melihat dan membaca kalimat
tersebut, terasa dikucilkan, tetapi itulah yang terjadi. Sehingga hal ini juga
sering memunculkan pertanyaan dari kalangan masyarakat lebih-lebih di Grup Aru
Islands untuk mencari jawaban dari setiap kepemimpinan yang memimpin,
mengelolah, mengatur dan menggerakan semua unsure elemen pada Kepulauan Aru.
Kabupaten
Kepuauan Aru merupakan pemekaran dari Kabupaten Maluku Tenggara berdasarkan
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2003 dengan
Ibukota Dobo yang saat ini membawahi 11 Kecamatan, 117 desa, 2 kelurahan
dan 8 anak desa. Dilihat dari tahun pemekaran, usia pemekaran Daerah Kabupaten Kepulauan
Aru kurang lebih 13 tahun, usia kabupaten ini ibarat seorang anak yang baru
memasuki tahap keremajaan. Dimana tahap ini dalam keorganisasian disebut dengan
pembentukan norma atau aturan.
Penulisan
ini tetapi hanya inspirasi dan muncul motivasi untuk bagaimana nantinya
membahas masalah, pemecahan masalah atas pertanyaan-pertanyaan yang dalam hubungannya dengan kepemimpinan di Kepulauan Aru yang
didasarkan dengan landasan teoritis dan empiris kemudian diulaskan dan
disatukan dalam bentuk tulisan.
Sebagai
ilustrasi, Saya pernah mendengar dari teman
berkata seperti ini : ayam dan telur mana yang lebih dulu ada di bumi, ayam
yang lebih dulu atau-kah telurnya yang pertama hadir di bumi. Perdebatan lain
muncul terjadi dari tingkat perbincangan orang-orang yang menganggap sebagai
hal yang lucu, tetapi mempunyai makna yang berarti sehingga menjadi wacana para
ahli biologi molekuler atau genetika. Berdasarkan pada sekilas perbicangan
telur dan ayam tersebut, siapa tahu dengan penulisan ini bisa menjadi bahan
pernarik perhatian pemimpinan Aru dan atau orang diluar Aru alias daerah lain.
hmmm !
Tujuan
Berdasarkan hasil analisis dengan
kenyataan, keindahan, nilai – nilai moral dan pembentukkan kehidupan social penggunaannya
dalam kepemimpinan pada Kabupaten Kepulauan Aru sangat berdampak terhadap
pembangunan. Oleh karena itu tujuan penulisan ini untuk mengetahui :
1. Tindakan Moral Yang Melahirkan Etika Kepemimpinan Dalam Tubuh Aru
2.
Kepemimpinan
Membentuk Kehidupan Social Dalam Tubuh Aru
Pengertian
Untuk
mempermudah kita memaknai, memahami dan mengaplikasikan isi penulisan ini, maka
mengetahui lebih dulu pengertian dari kata-kata berikut : Ontologi, Aksilogi, kepemimpinan, dan Aru. Pengertian dari kata Aru, saya
mengartikan dari sisi sejarah Aru sedangkan Ontologi,
Aksilogi & Kepemimpinan saya menelaah informasi di mba Gogle alias mas
Internet. Ayo kita belajar, melihat, membaca dan mengartikan bersama dari
masing-masing kata tersebut.
Ontologi
Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat
yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan
sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh
Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales,
Plato, dan Aristoteles (http://id.wikipedia.org/wiki/Ontologi, di akses pada tanggal 14 Juni 2015). Sedangkan
metafisika menjadikan ontologi sebagai cabang utama yaitu studi mengenai
kategorisasi benda-benda di alam dan hubungan antara satu dan lainnya.
Ahli metafisika juga berupaya
memperjelas pemikiran-pemikiran manusia mengenai dunia, termasuk keberadaan,
kebendaan, sifat, ruang, waktu, hubungan sebab akibat, dan kemungkinan. Arti ontologi
ialah studi tentang “ada” dan “berada”, tentang ciri-ciri esensial dari yang
ada dalam dirinya sendiri, menurut bentuknya yang paling abstrak (Suparlan:
2005). Ontologi ini sendiri juga bermakna memahami hakikat jenis ilmu
pengetahuan yang dalam hal ini adalah Ilmu Komunikasi (https://defickry.wordpress.com/2007/08/23/filsafat-dan-komunikasi/,
dikses pada tanggal 15 Juni 2015).
Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa ontology jika dikaitkan dengan Aru adalah studi tentang keberadaan hubungan antara makhluk hidup
termasuk manusia dengan benda-benda yang ada dan berada di Dunia (Jar) menurut
ciri serta bentuknya.
Aksiologi
Aksiologi berasal dari kata ”axios, Bahasa Yunani” yang artinya nilai,
arti lainnya ialah sesuai atau wajar dan logos
yang berarti teori atau ilmu. Maka aksiologi adalah “teori
nilai”. Jujun S.Suriasumantri mengartikan aksiologi sebagai teori nilai yang
berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Menurut John
Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai merujuk pada pemikiran atau suatu
sistem seperti politik, sosial dan agama. sedangkan nilai itu sendiri adalah
sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh setiap insane (http://historia-rockgill.blogspot.com/2011/12/definisi-aksiologiontologi-dan.html
14 Juni 2015).
Menurut Bramel dalam Amsal Bakhtiar
(2004: 163) aksiologi terbagi dalam tiga bagian yaitu Pertama, moral conduct, yaitu
tindakan moral yang melahirkan
etika; Kedua, esthetic expression, yaitu ekspresi keindahan, Ketiga, sosio-political life,
yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafat sosio-politik
(https://profnadiroh.wordpress.com/2011/04/11/ontologi-epistemologi-dan-aksiologi/,
diakses pada tanggal 14 Juni 2015).
Pada hakikatnya, individual ilmu
pengetahuan yang bersitaf etik terkait aspek kebermanfaat ilmu itu sendiri.
Kenapa demikian, karena aspek aksiologis sangat terkait dengan tujuan pragmatic
filosofis yaitu azas kebermanfaatan dengan tujuan kepentingan manusia itu
sendiri.
Kegiatan
pengkajian internal dalam tubuh Aru belum merujuk pada mencari jawaban untuk
menyelesaikan persoalan yang terus berkelanjutan. Berdasarkan pada hasil
pengamatan dan data analisis, bahwa salah satu factor yang mempengaruhi ketidak
tercapai tujuan adalah kepemimpinan dalam tubuh Aru.
Kepemimpinan
Setiap
orang atau induvidu disebut sebagai pemimpin, dalam manajemen pemimpin disebut
manejer dan kepemimpinan disebut sebagai proses mempengaruhi orang lain. Kalau
pemimpin itu individu dan kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain, maka bagaimana
seseorang bisa mempengaruhi dirinya sendiri sebelum mempengaruhi orang lain.
Hmmm ayo kita kaji dan belajar bersama seperti apa jawabannya. Kita lihat dulu tujuan,
arti dan pengertian dari masing-masing kalimat.
\Perolehan informasi dari beberapa sumber
di internet, kepemimpinan diartikan mempengaruhi dan ada kesamaan tujuan, menetapkan
arah dalam mencapai tujuan. Arti lainnya, kepemimpinan merupakan pemikiran
sempit dari manajemen. Secara umum kepemimpinan berartikan dapat mengubah
sesuatu yang potensial menjadi suatu kenyataan, seorang pemimpin yang berhasil
dapat menciptakan visi dan misi serta dapat mengilhami orang lain untuk
bekerjasama dengan nya.
Ada
dua hal penting dalam diri kepemimpinan yaitu :
1.
Kepemimpinan sangat berkaitan erat dengan hal
mempengaruhi.
2. kepemimpinan
adalah bagaimana mempengaruhi orang lain tanpa paksaan.
Pimpinan
dan pemimpin dimaknai sebagai :
1.
Seorang
yang diberikan kepercayaan untuk memimpin dua atau lebih orang (organisasi, lembaga,
kelompok) yang disebut sebagai atasan, ketua, kepala, komendan dll
2.
Pimpinan
yang memimpin berdasarkan pengangkatan seperti seorang pegawai diangkat untuk menduduki
atau memangku suatu jabatan
3.
Pemimpin
suka atau tidak suka bawahannya ia tetap menjadi orang yang memimpin suatu
jabatan.
4.
pemimpin
adalah ia memimpin berdasarkan pengakuan oleh bawahan, dalam artian memang yang
pantas memimpin (Sumber: http://www.dakwatuna.com/2009/06/10/2763/pemimpin-dan-pimpinan/#ixzz3dk8gm5Ka . Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook,
dalam http://www.dakwatuna.com/2009/06/10/2763/pemimpin-dan-pimpinan/#axzz3dk5e6pED)
Setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban ya. Seorang
imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Seorang suami
adalah pemimpin terhadap keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya.
Seorang istri adalah pemimpin dalam rumah suaminya dan akan dimintai
pertanggungjawabann ya. Seorang pembantu adalah pemimpin terhadap harta
majikannya, dan akan dimintai pertanggungjawabannya. Setiap kalian adalah
pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawabannya.”
(H.R. Bukhari dan Muslim ). Sumber: http://www.dakwatuna.com/2009/06/10/2763/pemimpin-dan-pimpinan/#ixzz3dk9QJxLs Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
, dalam http://www.dakwatuna.com/2009/06/10/2763/pemimpin-dan-pimpinan/#axzz3dk5e6pED).
Kepemimpinan menurut para
ahli, sesuai hasil pencarian literature (http://kepemimpinan-fisipuh.blogspot.com/,
di akses pada tanggal 21 Juni 2015), ditemui 42 definisi tetang kepemimpinan.
Namun, dari kesekian hanya dikutip 10 definisi diantaranya adalah :
1.
George R. Terry (yang dikutip dari Sutarto, 1998 : 17)
Kepemimpinan adalah
hubungan yang ada dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain
untuk bekerja secara sadar dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
2. Ordway Tead (1929)
Kepemimpinan sebagai
perpaduan perangai yang memungkinkan seseorang mampu mendorong pihak lain
menyelesaikan tugasnya.
3.
Rauch & Behling (1984)
Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi aktifitas-aktifitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah
pencapaian tujuan.
4.
Katz & Kahn (1978)
Kepemimpinan adalah
peningkatan pengaruh sedikit demi sedikit pada, dan berada diatas kepatuhan
mekanis terhadap pengarahan-pengarahan rutin organisasi.
5.
Hemhill & Coon (1995)
Kepemimpinan adalah
perilaku dari seorang individu yang memimpin aktifitas-aktifitas suatu kelompok
kesuatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).
6.
William G.Scott (1962)
Kepemimpinan adalah
sebagai proses mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam kelompok di dalam
usahanya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
7.
Stephen J.Carrol & Henry L.Tosj (1977)
Kepemimpinan adalah proses
mempengaruhi orang-orang lain untuk melakukan apa yang kamu inginkan dari
mereka untuk mengerjakannya.
8. Dr. Thomas Gordon “ Group Centered Leadership”. A way
of releasing creative power of groups.
Suatu interaksi antara seseorang
dengan suatu kelompok, tepatnya antara seorang dengan anggota-anggota kelompok
setiap peserta didalam interaksi memainkan peranan dan dengan cara-cara
tertentu peranan itu harus dipilah-pilahkan dari suatu dengan yang lain.
9.
Tannenbaum, Weschler,& Massarik (1961)
Kepemimpinan adalah
pengaruh antar pribadi, yang dijalankan dalam situasi tertentu, serta diarahkan
melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa tujuan
tertentu.
10.
P. Pigors (1935)
Kepemimpinan adalah suatu
proses saling mendorong melalui keberhasilan interaksi dari perbedaan perbedaan
individu, mengontrol daya manusia dalam mengejar tujuan bersama.
Aru
Aru dalam sebutan Adat
adalah “Jar ” yang terbagi atas dua bagian yaitu Jar
Eso dan Jar Fafo. Jar Eso artinya Langit dan Jar Fafo Bumi. Dari kedua kata
tersebut sesuai dengan sejarah Aru maka Jar
disebut Dunia.
Dunia merupakan tempat beradanya
makhluk hidup dan tak hidup (benda mati) atau yang bergerak dan tidak bergerak.
Kesemuanya itu termasuk Bumi adalah ciptaan Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Tetapi
yang menjaga, merawat, mengolah, mengambil, memanfaatkan, menggunakan dan lain
sebagainya adalah Manusia. Karena manusia mempunyai akal, sehingga manusia di
sebut sebagai makhluk yang mulia. Oleh karenanya, yang membedakan manusia
dengan makhluk hidup lainnya ialah akal (mc) dan insting dimiliki makhluk hidup
lainnya. Mari kita lihat pengertian dan arti dunia bersama :
1.
Bumi dengan segala sesuatu yang
terdapat di atasnya; planet tempat kita hidup
2.
Alam kehidupan
3.
Semua manusia yang ada di muka bumi
4.
Lingkungan atau lapangan kehidupan
5.
(Segala) yang bersifat kebendaan; yang tidak kekal
6. Peringkat antar bangsa (seluruh
jagat atau segenap manusia). Sumber : http://artikata.com/arti-325769-dunia.html).
7. Dunia
adalah segala kenyataan diluar Allah yang merupakan kesemua ciptaan-Nya (http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-arti-dunia/)
8. Menurut Yohanes (16:33) Dunia adalah
hal yang mempresentasikan kuasa - kuasa sosial dan budaya dalam masyarakat.
9. Menurut Murtadha Muthahhari Dunia
adalah fase persiapan, pelatihan, dan penyempurnaan manusia.
10. Menurut
Ahzami Samiun Jazuli, DR Dunia merupakan penjara bagi orang mukmin dan ia
merupakan surga bagi orang kafir. Sumber : https://www.academia.edu/8901288/Agama, diakses pada tanggal
25 Juni 2015.
Sebutan lain dari Aru adalah Dunia,
maka berdasarkan pada pengertian dan arti dunia tersebut, dapat simpulkan bahwa Aru
adalah Bumi kecil dengan segala sesuatu yang nyata, yang terkandung didalamnya
merupakan anugerah Allah dengan mempersentasikan kuasa-kuasa social dan budaya
dalam masyarakat.
Pembahasan
Analisis ontologi
untuk kepentingan axiologi terhadap kepemimpinan Dalam Tubuh Aru, berdasarkan
pada definisi kedua kata tersebut, bahwa bagaimana peran kongkret kepemimpinan
yang mengandung nilai Dalam Tubuh Aru. Karena dari kepemimpinan dapat
mempersatukan, menggerakan dan mengobtimalisasikan keanekaragaman SDM dan SDA Dalam
Tubuh "Aru atau Dunia”. Aru jadi identitas sekaligus tubuh yg berjiwa
memberi hidup, pernaungan, semangat dan
bukan sekedar tempat lahir, tempat tinggal tempat mencari dan sebuah maksud.
Artinya Aru adalah organisme yg hidup dalam raga manusia yg bukan sekedar
merasa kearuan tanpa peduli. Aru jadikan tubuh dan jiwa menjadi semakin
berarti. Oh...... Marbali, Kalapa Dua, Jambatang Batu dan Rombengan tempat jadi
saksi hidup dimn beta mulai hidup. Aru tumpah darah beta (Tafer Semuel Yunus Uniplaita, (2015).
Variabel
atau kalimat “Dalam Tubuh Aru” jika
di proposisi, dimaknai benar atau tidak benar, tetapi apabila di hayati
mempunyai makna universal. Secara logika, dianalogikakan seperti rumah dan
manusia. Di dalam sebuah rumah
terdapat pemimpin seperti Ayah, Ibu, anak-anak (pribumi), menantu dianggap
sebagai Mama dari / Bapa dari dan orang yang berkunjung ke rumah disebutkan
dengan orang lain (non pribumi) yang saling melindungi, berkomonikasi,
beriteraksi, serta saling melengkapi. Manusia atau tubuh manusia merupakan
keseluruhan struktur fisik organisme manusia yang terdiri atas kepala, leher,
batang badan, 2 lengan dan 2 kaki (sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Tubuh_manusia, dikakses pada tanggal 15 Juni
2015).
Masing-masing bagian organ tubuh
mempunyai tugas dan fungsi tersendiri. Sehingga manusia diibaratkan dengan organisasi
yang dimana struktur organisasi terdiri dari ketua/kepala, sekretaris, kabid,
kasubag,seksi-seksi dan anggota. Dalam konsep pemerintah daerah kabupaten yaitu
terdiri dari eksekutif, yudikatif, legislative, dinas-badan, kecamatan,
desa/kelurahan dan masyarakat. Kesemuanya itu, masing-masing mempunyai tugas
pokok dan fungsi sendiri-sendiri tetapi merupakan satu kesatuan atau sistem
yang saling mempengaruhi dan melengkapi untuk mencapai tujuan seperti system organ
tubuh manusia. Menurut Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen adalah
seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Artinya seorang manajer atau pemimpin mempunyai tugas mengatur dan
mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi
(https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen).
Organisme
(bahasa Yunani: organon yang berarti alat) adalah kumpulan
molekul-molekul yang saling memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara
stabil dan memiliki sifat hidup. Istilah organisme kompleks mengacu pada
organisme yang memiliki lebih dari satu sel. Selain organisme, makhluk hidup
Organisme terdiri dari manusia, tumbuhan, hewan, serta mikro organisme. (Sumber
: http://id.wikipedia.org/wiki/Makhluk_hidup, dikakses pada tanggal 15 Juni
2015). Karena dari kesemunya itu (manusia, tumbuhan, hewan, serta mikro
organisme) juga terdapat di Wilayah Aru, maka disebut Dalam Tubuh Aru.
Tindakan Moral Yang Melahirkan
Etika Kepemimpinan Dalam Tubuh Aru
Dari zaman ke zaman, kehidupan manusia tidak terlepas-pisah
dari pemimpin dan kepememimpinan, karena individu selain menjadi pemimpin bagi
orang lain tetapi juga bagi dirinya sendiri untuk pencapaian suatu tujuan yang
diinginkan. Dikatakan pemimpin karena ada kepercayaan yang diberikan untuk memimpin
seperti memimpin diri sendiri adalah Anugerah Tuhan. Beberapa orang termasuk
pemimpin yang berkumpul, mempunyai tujuan yang sama disebut
organisasi/lembaga/kelompok dan merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan.
Jar atau Kepulauan Aru sudah memiliki pemimpin sejak Allah
menciptakan leluhurnya masyarakat Aru. Sebutan pemimpin pada masa-masa itu
disebut Raja, kata lain dalam bahasa adat Raja disebut Gwagomon
(anak Sulung). Namun dengan ada nya perubahan era sehingga muncul bahasa pemerintahan yaitu
pemimpin, pejabat dsb. Demikian muncul pemerintahan kecamatan di Aru dengan
sebuatan Kecamatan Pulau-Pulau Aru dipimpin oleh seorang Camat. Hingga kini. Era
berkembang lahirlah Kabupaten Kepulauan Aru dengan sebutan pemimpin Bupati, DPR
dsb dalam daerah.
Masyarakat Aru adalah sekumpulan orang-orang dalam
masyarakat yang mempunyai ikatan dan kepentingan tertentu. Saat ini, Masyarakat
Aru menginginkan untuk di Dalam Tubuh Aru, ada pemimpin yang memberi petunjuk, membimbing
serta mengarahkan dalam melakukan perkerjaan yang memberdaya dan
mensejahterakan masyarakat Aru yang kini disebut terisolir.
Keinginan tersebut tergantung dari oleh dan untuk masyarakat
Aru ini sendiri. Karena pemimpin yang di pilih, diangkat, ditunjuk adalah lahir
dari masyarakat itu sendiri, bukan dari luar, dan dipilih oleh diri (pemimpin)
sendiri, serta bukan paksaan dari luar. Tetapi masyarakat Aru (Pemilih Aru
secara keseluruhan) menyalahgunakan hak
pilih, maka akan melahirkan Pemimpin yang suka atau tidak sukai oleh
masyarakatnya (Aru) ia tetap menjadi orang yang memimpin.
Kunci utama seorang
pemimpin yang baik adalah ada di tangan rakyat. Masyarakat yang menentukan dan melahirkan
pemimpin yang membela kepentingannya. Pemimpin yang lahir & diangkat
oleh massa harus menjadi poros hidup dan kehidupan massa, mempunyai
kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki oleh massa lain dan digunakan untuk
kepentingan bersama (http://sdmsistempersonalia.blogspot.com/2011/05/etika-moral-kepemimpinan.html).
Dimaksudkan dengan pemimpin yang baik sesuai dengan
pengertian kepemimpinan disini ialah membina, menggerakan, mengarahkan, dan
memerintah massa (anggota) melakukan suatu tindakan (aksi) untuk mencapai
tujuan. Dalam suatu organisasi dibutuhkan pemimpin yang memliki etika dan moral
dalam kepemimpinan. Sehingga seorang
pemimpin selain beretika juga bermoral karena berbicara etika tidak terlepas
dari moral, artinya keduanya saling berkaitan.
Moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam
bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara
hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan
menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Dari penggunaannya dalam kegiatan
sehari-hari kedua kata tersebut ada perbedaan yaitu moral atau moralitas untuk
penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku (http://sultanahamu.blogspot.com/2010/07/etika-pemerintahan-etika-kepemimpinan.html).
Berdasarkan pada penjelasan tersebut,
Masayarakat Kepulauan Aru menanti kepemimpinan yang beretika dan bermoral untuk
menggearakan kepemerintahan daerah dengan baik, mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang muncul dari masyarakat dan dapat menekan serta
menyelesaikan permasalahan daerah secara konkrit, bukan janji. Ciri
Kepemimpinan yang dimaksudkan adalah pemimpin yang memiliki kompetensi untuk
mewujudkan visi dan misi organisasi secara bersama-sama dengan sumber daya
manusia (SDM) yang dipimpinnya termasuk bersama masyarakat, sehingga
terlahirkan jiwa kepemimpinan DALAM TUBUH ARU.
Berikut
ini adalah jiwa kepemimpinan yang harus dimikliki pemimpin yang dimaksudkan Dalam
Tubuh Aru yaitu :
1.
Seorang
pimpinan yang memiliki kemampuan rethingking future (merenungkan/memikirkan
kembali apa yang sudah terjadi dan akan datang).
2.
Pimpinan
yang mampu menggerakkan seluruh potensi yang dimiliki organisasi kearah masa
depan yang lebih cemerlang.
3.
Pimpinan
yang berpenampilan menggetarkan dan penuh kewibawaan sehingga mampu membangun
semangat setiap pribadi untuk ikut ambil bagian dalam mewujudkan cita - cita
bangsa.
4.
Pimpinan
yang tidak hanya menguasai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa, tetapi juga
memiliki semangat membara untuk bersama – sama menyelasaikan masalah secara
cepat dan tepat (high commitment and high abstraction).
5.
Sumber
:
http://sultanahamu.blogspot.com/2010/07/etika-pemerintahan-etika-kepemimpinan.html
Keberhasilan seorang pemimpin dalam
organisasi dipengaruhi oleh gaya kepemimpinannya. Seorang pemimpin harus paham
benar tentang kemampuannya sendiri, latar belakang pengikutnya dan situasi yang
ada. Bersamaan dengan itu pemimpin dapat memilih cara berperilaku dalam
mempengaruhi bawahannya atau pengikutnya. Berdasarkan
pada pengertian ini, pemimpin Kabupaten Kepulauan Aru dipengaruhi oleh
kemampuan dan latar belakang pengikutnya seperti tim sukses, sehingga
mempengaruhi gaya kepemimpinan yang menimbulkan presepsi secara bottom up
dengan asumsi tidak ada keadilan bagi sebagian pemangku kepentingan Dalam Tubuh
Aru (keberpihakan). Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap pemimpin dalam
memimpin dan membangun daerah yang dipimpinnya serta berdampak terhadap mempengaruhi
orang lain pula.
Masalah gaya kepemimpinan Dalam Tubuh
Aru pada kenyataannya melekat pada diri pemimpin ini sendiri, sehingga pada
kenyataannya dalam pengambilan kebijakan system DALAM TUBUH ARU tidak melihat
terhadap resiko yang berdampak pada pembangunan yang ditargetkan sesuai dengan
tujuan yang sudah ditetapkan. Sehinga pemahaman terhadap gaya kepemimpinan ini
perlu dicantumkan sebagai bahan belajar bersama sebagai seorang pemimpin bagi
diri sendiri dan orang lain. Dalam pembahasan ini akan ditampilkan beberapa sifat
kepemimpinan sebagai bahan intropeksi untuk membangun Aru yang lebih HEBAT.
Selain Gaya Kepemimpinan, secara umum sesuai
hasil telaahan informasi ada 13 sifat yang di miliki seorang pemimpin. Di
Kepulauan Aru, dari ke 13 sifat kepemimpinan ini ada yang sudah memilikinya dan
ada yang belum. Sifat-sifat itu adalah : 1. Toleransi
(Tolerance); 2. Kestabilan
(Stability); 3. Keterbukaan
(Openness); 4. Teguh
Pendirian (Firmness); 5. Kesungguhan
(Serious Mindsetness); 6. Ketenangan
(Tranquility); 7. Keyakinan
(Acceptance); 8.Kemampuan
Menganalisa (Analytical Ability); 9. Inisiatif
& Dorongan (Iniciative and Drive); 10. Terarah (Direction); 11. Tanggap & Terampil (Acuteness);
12. Cakap &
Luwes (Capacity and Flexibility); 13. Melayani
Masyarakat (Public Services),
http://dhenykurniawansstp.blogspot.com/2011/12/makalah-kepemimpinan-dan-etika.html.
Dengan
melihat pada sifat-sifat kepemimpinan tersebut, di harapkan setiap individu
dapat mengadopsi serta menerapkannya dalam diri sendiri sebelum mengaplikasikan
kepada orang lain, sehingga dapat menjawab pertanyaan sebelumnya bahwa
bagaimana seseorang dapat mempengaruhi dirinya jika pemimpin adalah individu
dan kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain. Dalam konsep daerah, diharapkan
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung
dengan orang-orang dalam organisasi daerah. Organisasi dimasudkan adalah
organisasi dalam masyarakat dan dalam lingkup pemerintahan daerah.
Manajemen
organisasi yang baik dan berarti bilamana terdapat tindakan penggerakan seluruh
potensi sumber daya manusia dan potensi sumber daya yang lain (bukan manusia)
harus sesuai pada pelaksanaan, tepat sasaran dan tepat guna. Hal tersebut
dilakukan sehingga Potensi Dalam Tubuh Aru yang ada harus dioptimalkan serta
produktif sehingga mencapai tujuan yang diinginkan. Berkaitan dengan tujuan
yang di capai adalah tercapainya visi, misi dan program kerja daerah.
Untuk
mencapai target sesuai visi dan misi, maka dibutuhkan setiap individu,
kelompok, lembaga dan organisasi SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi
dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi
dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan (http://rachmabuana.blogspot.com/2013/11/pengertian-dan-pentingnya-actuating.html).
Menurut
Tery menggerakkan (actuating) berarti
merangsang anggota-anggota kelompok melaksanakan tugas-tugas dengan antusias
dan kemauan yang baik. Tugas menggerakkan dilakukan oleh pemimpin. Sedang menurut
Keith Davis, Actuating adalah kemampuan membujuk orang-orang mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan penuh semangat.
Kepemimpinan
Membentuk Kehidupan Social Dalam Tubuh Aru
Telah dibahas
sesudahnya tentang kepemimpian dalam tubuh Aru, dalam bahasan berikut akan
membahas tentang bagaimana peran kepemimpinan dalam membentuk kehidupan sosial.
Membahas kepemimpinan dan social, keduanya saling membutuhkan dan saling
berhubungan. “Sosial” Kepemimpinan” adalah dua kata yang sangat familiar dalam
hal ini, keduanya mempunyai kedudukan yang saling berkaitan satu dengan lainnya
Kehidupan masyarakat
Indonesia terlebih khusus pada Kabupaten Kepulauan Aru yang belum mapan atau
dengan kata lain belum dewasa seperti hal yang telah disebutkan pada
pendahuluan, artinya belum sepenuhnya sejahtera bahkan di sebut sebagai daerah
yang terisolasi diatas kekayan alam yang cukup menanjikan. Kondisi ini
menggambarkan adanya kesenjangan sosial antara kaya dan miskin, antara pejabat
dan masyarakat kecil. Hal ini sangat berkaitan dengan masalah social seperti
informasi, ekonomi, budaya, pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
Kesenjangan
tersebut terlihat sangat jelas Dalam Tubuh Aru, dimana terdapat cerita tentang
China dan masyarakat manakalah masyarakat memohon kepada China tertentu yang
berdagang di Kabupaten Kepulauan Aru untuk semisal menumpang dari Desa ke Dobo.
Jawaban China berbelit-belit, seseorang masyarakat kecil hanya menanti, mendengar
sepata kata dari china pemilik KM Ya atau Tidak. Jika Ya, seseorang atau
sekelompok orang di terima, maka tempatnya berada di dapur alias tempat
memasaknya koki. Kalau bukan di dapur berarti berteman dengan hasil produksi
seperti kopra di dalam palka. Hujan membasahi tubuh tak perduli, tetapi tetap semangat untuk
memperjuangkan dan mempertahankan ketahanan tubuh anak-anak yang bersekolah di
Ibu Kota Kabupaten-Dobo.
Nah itu China
sekarang cerita pejabat daerah dengan masyarakat, pejabat daerah Kabupaten Kepulauan
Aru mereka membutuhkan masyarakat jika ada keperluan dinas atau ada
kepentingan, selesai itu walau pun ketemu di jalan maaf siapa kamu, Beta seng
kenal Ale atau saya tidak kenal kamu, sungguh kejam hati mereka. Walaupun
demikian, tetapi hati masyarakat masih menerima mereka, jika ada berkunjung ke
desa-desa, masyarakat tetap menyiapkan tempat yang layak, memberikan makan,
minum dan lain sebagainya sesuai dengan kemampuan rakyat yang didatangi.
Sepintas cerita tersebut,
membicarakan tetang social tidak terlepas dari lingkungan dimana manusia berada, dimana terdapat kumpulan
orang-orang yang saling memengaruhi sedemikian sehingga berfungsi secara stabil
dan memiliki sifat hidup. Dilingkungan terdapat manusia, tumbuhan, hewan, serta
mikro organisme yang saling membutuhkan dan mempengaruhi satu sama lain. Dalam
pengertiannya, sosial adalah keadaan dimana terdapat
kehadiran orang lain. Menurut Aristoteles, sang filsuf Yunani, mengatakan bahwa
manusia adalah mahluk sosial, karena hampir semua aspek kehidupan manusia
berada dalam situasi sosial.
Situasi social seperti
diskusi online pada media social di internet dalam Grup Aru Islands terdapat
perasaan-perasaan kekuatiran adanya pengusulan Daerah Kabupaten Kepulauan Aru
Perbatasan. Hal itu muncul karena didasarkan terhadap situasi nyata atas
masalah social yang terdapat di Kabupaten Kepulauan Aru, sehingga memunculkan
berbagai presepsi seperti berikut :
2.
Amath Iendra Rumra jangan berpikiran negative dulu ..., seharusnya kita harus
berdoa n berusaha untuk Aru ke depan ..., yg jelas Pemda cuma memfasilitasi apa
yg masyarakat mau ...,
3. Bram Mangar Wakman Masyrakat aru yang mana sudara??? Setau saya orng aru asli
dari kmpung2 tidak pernah berkumpul untuk membicarakan pemekaran Aru
perbatasan, fakta waktu deklarasi Pemekaran kemarin yang hadir lebih banyak
siapa??? Pegawai Kawan,jadi stop berbicara mewakili orang aru asli, pemekaran
adalah ide dari segelintir orng yang kemudian mengatasnamakan semua orang aru
asli.!
4. Laskar
Aru
Apa tujuan pemekaran aru perbatasan ? Untung kepentingan siapa ? lalu siapa yang di korbankan. Tim Kajian apa yang turun dari Pusat ? Objek kajiannya apa ? Sekalipun
Jokowi-Jk yang bentuk Tim kajian itu kami tetap menolak. Kami ingin Jargaria yang satu. Tanpa dualisme. Kami
ingin Hutan jargaria kami selalu alami biar aset-aset leluhur kami terlindungi.
Dari
contoh diatas telah menggambarkan secara jelas bahwa tindakan tersebut
merupakan bagian dari perilaku sosial. Dimakasudkan
dengan perilaku sosial adalah perilaku yang terjadi dalam situasi sosial, yakni
bagaimana orang berpikir, merasa dan bertindak karena kehadiran orang lain. Muncul
pertanyaan tersebut karena tindakan dalam situasi social dalam tubuh Aru belum
sesuai dengan apa yang menjadi keinginan dari masyarakat pribumi Aru. Hal tersebut jika disadari ada benarnya juga,
karena mereka menginkan Aru yang sejahtera, maju, berkembang, bebas dari
ancaman investor, bebas dari ancaman alam akibat tangan-tangan manusia dan lain
sebagainya. Karena kondisi riil kehidupan masyarakat Aru utamanya pribumi saat
ini belum sesuai dengan kekayaan yang dimiliki. Oleh sebab itu diperlukan
pemimpin yang bisa menggerakan dan mempengaruhi
dengan mengetahui apa yang masyarakat Aru mau, bukan melihat terhadap kekuasaan
semata. Karena dengan kekuasaan akan bertentangan dengan norma atau aturan yang
telah dimiliki oleh masyarakat Aru sendiri, yang yang dimana norma atau aturan
ini sudah ada sejak leluhurnya. Menurut Keith Davis, Actuating
(penggerakan) adalah kemampuan membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan dengan penuh semangat.
Untuk menjadikan Aru Hebat,
perlu dihayati pernyataan berikut : dari
keanekaragaman dipersatukan dengan kata "Aru" dan Aru jadi identitas
sekaligus tubuh yang berjiwa memberi
hidup, pernaungan, semangat dan bukan sekedar tempat lahir, tempat
tinggal tempat mencari dan sebuah maksud. Artinya Aru adalah organisme yang
hidup dalam raga manusia yang bukan sekedar merasa kearuan tanpa peduli (Tafer
Semuel Yunus Uniplaita, (2015).
Contoh diatas
telah menunjukan nilai social dari argument masing-masing, yang dimaksudkan
dengan nilai sosial adalah nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap
buruk oleh masyarakat. Woods mendefinisikan nilai sosial sebagai petunjuk umum
yang telah berlangsung lama, yang mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam
kehidupan sehari-hari.