Sabtu, 20 Juni 2015

Tugas Mata Kuliah Evaluasi Penyuluhan Pertanian



Tugas Mata Kuliah Evaluasi Penyuluhan Pertanian
 Sabtu, 20 Juni 2015


I.      Pengantar

 Evaluasi Penyuluhan Pertanian merupakan suatu kegiatan yang harus dilihat dari segi manfaatnya sebagai upaya memperbaiki dan penyempurnaan program/kegiatan penyuluhan pertanian yang lebih efektif, efisien dan dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai. Programa Penyuluhan Pertanian adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian penyuluhan pertanian (Permentan no.25 tahun 2009).

II.    Tujuan

Berdasarkan pada segi manfaatnya, maka tujuan penugasan oleh Dosen Mata Kuliah Evaluasi Penyuluhan Pertanian Dr. Ir. Abd. Farid, MP dan Budi Sawitri, SST, M.Si yaitu brocing program penyuluhan pertanian yang telah didapatkan ditelaah agar mahasiswa meperlajari dan mengetahui isi, tujuan dan masalah yang disajikan dalam programa. Tujuan penugasan ini difokuskan pada 5 elemen yaitu :
1.    Rumusan Permasalahan
2.    Kegiatan yang disajikan dalam programa
3.    Cermati Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP)
4.    Tetapkan Jenis Evaluasi Yang Akan Digunakan
5.    Membuat dan menyusun Intrumen Pengukuran

Berdasarkan pada tujuan penugasan tersebut, maka Programa yang ditelaah adalah Programa Penyuluhan Pertanian Tingkat Kecamatan yaitu Programa BPP/Kecamatan Balen, Kabupaten bojonegoro, Provinsi Jawa Timur Tahun 2015. Programa Penyuluhan Pertanian adalah pernyataan tertulis yang disusun secara sistematis tentang Rencana Kegiatan Penyuluhan Pertanian, yang menggambarkan keadaan sekarang, tujuan yang akan dicapai, masalah yang dihadapi, dan rencana kegiatan penyuluhan yang dilakukan secara partisipatif, guna mendukung pencapaian tujuan Program Pembangunan Pertanian. Programa Penyuluhan adalah rencana tertulis yang disusun secara sistematis untuk memberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali pencapaian penyuluhan (Permentan no.25 tahun 2009).

III.   Hasil

1.    Rumusan Permasalahan
Dari penjelasan tersebut, sesuai hasil telaahan Programa BPP/Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 diamati, ditemui penetapan masalah sebagai berikut :
1.    Masih 15 %  Petani yang belum mengunakan benih padi unggul berlabel.
2.    Masih 40 %  Petani yang belum menerapkan Pengolahan tanah dengan sempurna.
3.    Masih 20 %  Petani yang belum menerapkan tanam Padi dengan bibit muda
4.    Masih 90 %  Petani yang belum menerapkan Jarak tanam jajar Legowo.
5.    Masih 25 %  Petani Padi yang belum menerapkan Tehnologi Pemupukan Berimbang.
6.    Masih 50 %  Petani Padi yang belum menggunakan Pupuk Organik. 
7.    Masih 50 %  Petani Padi yang belum menerapkan PHT.
8.    Masih 35 %  Petani yang belum menerapkan Tehnologi pasca panen Padi.
9.    Masih 85 %  Petani  yang belum menerapkan Tehnologi pengolahan Hasil Pertanian.
10.  Masih 25 %  Petani Kedelai yang belum menggunakan benih unggul berlabel.
11.  Masih 75 %  Petani  Kedelai yang belum menggunakan pupuk Organik.
12.  Masih 70 %  Petani Kedelai belum melaksanakan PHT
13.  Masih 70 %  Petani  yang belum mau mengelola tanah Pekarangan.
14.  Masih 80 %  Poktan dan Gapoktan yang belum melaksanakan Pertemuan rutin
15.  Masih 75 %  Poktan dan Gapoktan yang adminitrasinya belum tertib
16.  Masih 85 %  Kelompok Tani yang belum melaksanakan pemupukan Modal
17.  Masih 50 %  Gapoktan yang belum mempunyai Modal.

2.    Kegiatan yang disajikan dalam programa

Sesuai hasil telaahan Programa Penyuluhan Pertanian BPP/Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur yang dicermati, dari rumusan masalah dimuat dalam Rencana Kegiatan Tahunan Penyuluh (RKTP). Kegiatan yang disajikan dalam RKTP (Rencana Kerja Tahunan Penyuluh) dapat dilihat pada Form Matriks.


FORM 1 : MATRIK PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN KECAMATAN BALEN TAHUN 2015

NO
Keadaan
Tujuan
Masalah
Sasaran
Kegiatan Penyuluhan
Pelaku utama
Pelaku usaha
Petu gas
Materi
Kegiatan/Metode
Volume
Lokasi
Waktu
Biaya
Sumber Biaya
Penangung jawab
Pelaksana
WT
TT
PD
L
P
L
P
I
PADI


















1
Baru 85 % petani menanam padi varietas unggul berlabel
Agar 90 % petani menanam padi varietas unggul berlabel
Masih 15 % petani belum  menanam padi varietas unggul berlabel
-
Analisa kebutuhan benih
Dembul
4 unit
4 kelp
Maret-Juni
PM
BOP + Swadaya
Koord.peny dan PPL
Poktan
2
Baru 65% petani mau melaksanakan pengolahan tanah sempurna
Agar 70 % petani mau melaksanakan pengolahan tanah sempurna
Masih 35 % petani blm  melaksanakan pengolahan tanah sempurna
-
-
Teknik pengolahan tanah
Ceramah, diskusi
61 Poktan
23 Desa
Maret &jan.
PM
Swadaya
Penyuluh
Poktan
3
Baru 80 % petani melakukan tanam dengan bibit muda
Agar 90 % petani melakukan tanam dengan bibit muda
Masih 20  % petani blm melakukan tanam dengan bibit muda
-
-
Tehnologi Tanam bibit muda
Ceramah, Diskusi
61 Poktan. 
23 Desa
Jan - Juni
PM
Swadaya
Penyuluh
Penyuluh
4
Baru 10 % petani mau menanam dg cara tanam larikan/jajar legowo
Agar 25  % petani mau menanam dengan cara tanam larikan/jajar legowo
Masih 90 % petani blm menanam dg cara larikan/jajar legowo
-
-
Teknik Jarak tanam padi
 Demplot Ceramah, diskusi
9 unit  61 Poktan
9 Poktan 23 desa
Maret-Juni
PM
Swadaya
Koord,peny dan PPL
 Prnyuluh,Poktan




3.    Cermati Rencana Kerja Tahunan Penyuluh (RKTP)
Identifikasi Programa Penyuluhan Pertanian BPP/Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur yang dicermati, dalam RKTP (rencana kerja tahunan penyuluh) pada form matriks dan hasil wawancara penyuluh pertanian, di wilayah bimbingan penyuluh Sriani, SP, (2015), terdapat 90 % petani belum menanam padi dengan cara larikan/jajar legowo.

4.    Tetapkan Jenis Evaluasi Yang Akan Digunakan
Hasil cermatan terhadap Programa Penyuluhan Pertanian BPP/Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur  sesuai dengan penjelasan masalah dalam RKTP, terdapat 90 % petani belum menanam padi dengan cara larikan/jajar legowo. Hal ini membuat evaluator merasa ada hal yang mempengaruhi petani terhadap penerapan inovasi jajar legowo, sehingga petani tetap mengandalkan menanam padi dengan system tegel. Kondisi ini memotivasi evaluator untuk menetapkan jenis evaluasi yaitu evaluasi tentang Sikap Petani Terhadap Penerapan Inovasi Menanam Padi Dengan Cara Tanam Jajar Legowo.


5.    Membuat dan menyusun Intrumen Pengukuran
Setelah menetapkan jenis evaluasi, evaluator harus mampu menyusun intrumen yang diperlukan untuk menjaring data. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam instrument evaluasi adalah rencana menjaring data, menyusun kisi-kisi dan menyusun koesioner. Berdasarkan pada penjelasan tersebut, maka evaluator dapat melakukan penataan pengambilan data dalam betuk tabel. Dari tabel perencanaan menjaring data evaluasi yang sudah disiapkan, kemudian dikembangkan menjadi kisi-kisi  untuk menyusun koesioner.
Instrumen evaluasi yang disusun merupakan proses tanya jawab tertulis dalam bentuk pertanyaan yang diberikan kepada responden untuk menjawab. Selain sebutan evaluator, orang yang mengajukan pertanyaan dalam proses wawancara disebut pewawancara (interview) dan yang diberikan wawancara disebut interviewe. Interviewe dibedakan mejadi dua macam yaitu responden dan informan. Yang dimaksud dengan responden adalah sumber data primer, data dirinya sendiri sebagai obyek sasaran penelitian dan informan yaitu sumber data sekunder, data dari pihak lain, tentang responden (Abdurrahmat Fathori, 2005).
Pada prinsipnya, jenis-jenis instrument dalam evaluasi hampir sama dengan penelitian dasar dan penelitian terapan. Jenis-jenis instrument yang salah satunya koesioner. Koesioner berupa butir-butir pertanyaan tertulis yang akan dijawab oleh responden. Jawaban responden merupakan gradasi yang bergerak sangat positif sampai sangat negative.


Tabel 1. Perencanaan Menjaring Data Evaluasi

Tujuan
Evaluasi
Pertanyaan Evaluasi
Data yang diperlukan
Sumber data
Koesioner
1
2
3
4
5
Mengindetifikasi factor yang mempengaruhi penerapan inovasi jajar legowo















1.    Apakah factor karakteristik mempengaruhi penerapan inovasi  jajar legowo
Jenis karakteristik yang mempengaruhi penerapan inovasi jajar legowo
20 orang petani yang mendapatkan penyuluhan tentang inovasi jajar legowo
Koesioner
2.  Apakah karakteristik induvidu mempengaruhi penerapan inovasi jajar legowo
Jenis karakteristik induvidu yang mempengaruhi penerapan inovasi jajar legowo
20 orang petani yang mendapatkan penyuluhan tentang inovasi jajar legowo
Koesioner
3.    Apakah metode penyuluhan mempengaruhi penerapan inovasi jajar legowo
Metode penyuluhan yang mempengaruhi penerapan inovasi jajar legowo
20 orang petani yang mendapatkan penyuluhan tentang inovasi jajar legowo
Koesioner
4.    Apakah teknik komonikasi mempengaruhi penerapan inovasi jajar legowo
Teknik komonikasi mempengaruhi penerapan inovasi jajar legowo
20 orang petani yang mendapatkan penyuluhan tentang inovasi jajar legowo
Koesioner
5.    Apakah jenis inovasi yang telah diterapkan mempengaruhi penerapan inovasi jajar legowo
Jenis inovasi yang telah diterapkan mempengaruhi penerapan inovasi jajar legowo
20 orang petani yang mendapatkan penyuluhan tentang inovasi jajar legowo




Tabel 2.  Kisi – Kisi Pengembangan Variabel dan Indicator Koesioner

Variabel
Dimensi
Indikator
Butir Koesioner
Evaluasi sikap petani terhadap penerapan inovasi jajar legowo
Sikap petani terhadap inovasi jajar legowo
Sikap petani terhadap cara tanam legowo
1.    Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo merupakan salah satu rekomendasi yang terdapat dalam paket anjuran Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).
2.    Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo, meningkatkan jumlah populasi tanaman padi dengan mengatur jarak tanam
3.    Menanam padi dengan cara tanam tegel menigkatkan populasi tanaman padi dengan mengatur jarak tanam.
4.    Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit terutama hama tikus.
5.    Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo dapat memanfaatkan sinar matahari secara obtimal

Menanam padi dengan system jajar legowo
Petani mau menanam padi dengan cara jajar legowo
6.    Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo, produksi padi tinggi/memuaskan.
7.    Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo jumlah pulasi banyak tetapi produksinya rendah/tidak memuaskan.
8.    Menanam padi dengan cara tanam tegel jumlah populasi banyak, produksinya rendah/tidak memuaskan
9.    Sudah pernah menanam padi menggunakan cara tanam  jajar legowo (2:1, 3:1, 4:1).
10. Belum pernah menanam padi dengan cara tanam jajar legowo (2:1, 3:1, 4:1).
11. Ada keinginan/pengen menanam padi dengan cara tanam jajar legowo
12. Sudah menjadi tradisi/terbiasa menanam padi dengan cara tegel




Kuisioner

I.      Identitas Responden
Nama Responden
:
…………………………
Kelompok Tani
:
………………………….
Jenis Kelamin
:
………………………….
Umur
:
………………………….
Pendidikan Terakhir
:
SD / SMP / SMA / DII / DIII / S1
Desa
:
Kemamang
Kecamatan
:
Balen
Kabupaten
:
Bojonegoro
Luas Lahan Garapan
:
a.   Milik;    b. Sewa;    c. Penggarap

II.    Petunjuk Pengisian
Pilih jawaban dengan memberi tanda checklist (√) pada salah satu jawaban yang paling sesuai menurut Bapak/ Ibu/ Saudara. Adapun makna tanda tersebut adalah sebagai berikut :
STS     = Sangat Tidak Setuju
TS       = Tidak Setuju
KS       = Kurang Setuju
S          = Setuju
SS       = Sangat Setuju

 III.   Daftar Pernyataan
No
Pertanyaan
SS
S
KS
TS
STS
5
4
3
2
1
1
Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo merupakan salah satu rekomendasi yang terdapat dalam paket anjuran Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT).





2
Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo, meningkatkan jumlah populasi tanaman padi dengan mengatur jarak tanam





3
Menanam padi dengan cara tanam tegel menigkatkan populasi tanaman padi dengan mengatur jarak tanam





4
Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo mengurangi kemungkinan serangan hama dan penyakit terutama hama tikus.





5
Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo dapat memanfaatkan sinar matahari secara obtimal





6
Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo, produksi padi tinggi/memuaskan.





7
Menanam padi dengan cara tanam jajar legowo jumlah pulasi banyak tetapi produksinya rendah/tidak memuaskan.





8
Menanam padi dengan cara tanam tegel jumlah populasi banyak, produksinya rendah/tidak memuaskan.





9
Sudah pernah menanam padi menggunakan cara tanam  jajar legowo (2:1, 3:1, 4:1).





10
Belum pernah menanam padi dengan cara tanam jajar legowo (2:1, 3:1, 4:1).





11
Ada keinginan/pengen menanam padi dengan cara tanam jajar legowo





12
Sudah menjadi tradisi/terbiasa menanam padi dengan cara tegel









……………………, ……………… 2015
Responden





……………………………………










Tentang Beta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar